Prancis Memasuki Hari Terakhir Lockdown

Menteri Pendidikan Nasional Prancis, Jean-Michel Blanquer berkeinginan agar semua anak dapat kembali ke sekolah mereka “setidaknya sekali” pada akhir Mei. Pesta Pernikahan banyak diundur ke tahun 2021

Prancis menjalani hari ke-55 dan terakhir pada hari Minggu (10/05/2020) sebelum dekonfinemen, tetapi tingkat kewaspadaan tetap tinggi untuk menjaga agar kurva kematian tidak kembali meningkat.

32 Daerah di Prancis masih masuk dalam zona merah. Namun dekonfinement harus dilakukan sebagai langkah penting untuk mencoba membendung resesi ekonomi. Di beberapa daerah dengan zona hijaupun kewaspadaan tetap ditingkatkan khususnya dengan dekonfinement ini maka bila perhatian akan kesehatan dalam melawan pendemi menurun dan melemah dikhawatirkan virus yang masih bersikulasi akan dengan mudah menyerang dan menular. Seperti yang terjadi di dua daerah di Prancis yaitu Dordogne dan Vienne, keduanya masuk dalam zona hijau, namun kembali terjadi kematian.

Jumlah korban terus menurun. Epidemi itu menewaskan 80 orang dalam dua puluh empat jam, termasuk hanya empat di rumah pertawatan khusus orang tua/Ehpad, yang terkena dampak parah sebelumnya. Dengan demikian total jumlah total kematian menjadi 26.310 sejak 1 Maret, seperti yang disampaikan Direktorat Jenderal Kesehatan Prancis. Tekanan untuk perawatan pasien coid-19 dengan bantuan pernapasan mulai mereda. Rumah sakit yang dibangun militer di kota Mulhouse (Haut-Rhin) yang dibangun khusus untuk menerima pasien covid-19 yang tidak tertampung di beberapa kota di Prancis sebelumnya, sejak kamis 7 Mei untuk tidak memiliki pasien baru.

Pemerintah menegaskan meskipun situasi pendemi mulai menurun, namun masyarakat diminta tetap waspada. Bahkan bagi mereka yang berada di zona hijaupun tetap diwajibkan menggunakan masker di tempat publik. Karena menurunnya tingkat kematian angka yang terinfeksi bukan berarti pendemi telah selesai.

Foto: Jacques WITT/SIPA

Pemakaian masker di transportasi umum diwajibkan di seluruh Prancis. Jika melanggar akan dikenakan denda sebanyak 135 euro. Masyarakat akan dijaga untuk masuk ke dalam transportasi umum agar tidak terjadi kepadatan, sejumlah polisi akan dikerahkan untuk bantuan pengawasan ini.

Negara juga akan menyediakan 10 juta masker untuk para pengemudi transportasi publik mulai senin besok. Bagi mereka yang menggunakan transportasi umum untuk kepentingan bekerja surat otorisasi resmi diwajibkan sebagai pekerja untuk jam yang ditentukan atau jam masuk para pekerja (6:30 – 9:30 dan 16:00 – 19:00).

Pemerintah tetap menetapkan keadaan darurat kesehatan hingga 10 Juli. Empat wilayah (Ile-de-France, Haut-de-France, Grand Est dan Bourgogne-France-Comté) dan 32 daerah lain, termasuk Mayotte, tetap diklasifikasikan sebagai “zona merah” karena sirkulasi virus yang masih cepat dan beresiko, bisa membuat kembali rumah sakit mengalami kepadatan pasien covid-19.

Masalah lainnya yang membuat banyak pertanyaan di kalangan orang tua dan pejabat setempat adalah dibukanya kembali ke sekolah. 85% dijadwalkan dibuka kembali pada senin (11/05/2020). Satu juta anak akan diperkirakan akan kembali ke sekolah dan Menteri Keshatan Olivier Véran memastikan kondisi sanitasi di sekolah akan terpenuhi.

Menteri Pendidikan Nasional Jean-Michel Blanquer, menyatakan keinginanan agar semua anak bisa kembali ke sekolah setidaknya sekali pada akhir Mei.

Dikarenakan masih dilarangnya pertempuan atau berkumpulnya orang untuk jumlah tertentu, banyak para pasangan yang memutuskan untuk mengundurkan pernikahan mereka tahun depan. Di karenakan di Prancis pesta pernikahan biasanya dilakukan di musim semi hingga panas.

Larangan untuk konser dan festival tetap diberlakukan hingga bulan Juli. Setiap warga berhak untuk keluar rumah tanpa surat otorisasi dalam jarak tidak lebih dari 100km. Pemerintah tetap menghimbau masyarakat prancis untuk tetap waspada dan membatasi pertemuan-pertemuan yang bisa membuat virus kembali sirkulasi. Pemerintah juga menghinbau agar masyarakat prancis berlibur di dalam negeri selama masa liburan panjang musim panas.

Foto: AFP/Archives/Thomas SAMSON


   	

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *