Diriku Dikarantina 14 Hari di Hotel Guglielmo, Monreale, Palermo, Italia

Catatan
Kusuma Sahid Widayat

Sebelum terbang dari bandara internasional soekarno hatta Jakarta, kita sudah mengikuti protocol kesehatan yaitu melakukan medical check seperti Test Swab Pcr dan hasil sudah Negative.

Di setiap bandara internasional semua prosedur procotol kesehatan sudah diterapkan dari bandara Soekarno-Hatta Jakarta sampai Bandara Internasional Hamad, Doha, Qatar.

Sampai akhirnya tiba di bandara Fiumicino italia / Leonardo da vinci international airport Roma. Lalu kita transfer ke maskapai penerbangan Lokal yaitu menggunakan Alitalia menuju kota Palermo, Sicily, Italia

Sesampai disana kita sudah dijemput oleh agent dari perusahaan menuju hotel kita tingal, yaitu Guglielmo II Monreale, Palermo, Italia.

Hari pertama kedatangan kita langsung di check suhu tubuh dan semua barang2 bawaan. Sebelum kita check in kita harus menyerahkan surat perjajian bahwa kami siap melaksanakan semua protocol kesehatan berkaitan dengan Covid-19 yaitu karantina selama 14 hari didalam kamar hotel masing-masing.

Untuk kenyamanan hotel cukup baik dengan kamar ukuran sedang, kamar mandi, TV, AC, dan Free Wifi 24 jam. Dan juga makanan selalu diantar didepan pintu 3 X sehari.

Untuk makanan semua adalah makanan ala eropa, dari sarapan roti, makan siang pasta, dan makan malam pizza. Untuk lidah kami yang terbiasa oleh nasi dan sambel terasi seakan kita tapi harus kita nikmati.

Selama karantina kita benar-benar tidak diperkenankan untuk keluar area kamar dan apabila dilanggar kita akan mendapatkan sanksi dari pihak hotel dan dari pihak perusahaan tempat kami bekerja.

Suatu pengalaman yang sangat seru ketika rasa bosan memghantam dan ketika tiba-tiba internet putus jaringan. Dan Ketika pula muncul rasa ingin lompat dari jendela dan keluar tapi apalah daya kamera pengintai ada dimana-mana sudah tidak tahan untuk melihat dan menginjakan kaki diluar area kamar lalu kami cukup beribadah berdoa, ternyata berasa seperti dipenjara, dinegeri orang makanan yang berbeda, rasa yang berbeda terasa enggan untuk menelannya tapi disisi lain kami masih bersyukur alhamdulillah keadaan kami baik-baik saja dan tidak kurang apapun dan sehat selalu

Setelah 12 hari kita dikurung didalam kamar tanpa boleh keluar sekalipun, kita harus melakukan prosedur berikutnya yaitu test swab pcr kedua. Dan setelah selang satu hari hasil keluar dan Alhamdulillah hasil negative pula.

Setalah dikurung selama 13 hari dan akhirnya hari ke 14 kami diperbolehkan untuk keluar kamar dan mendapatkan udara segar diarea hotel saja. Tetapi harus tetap memakai masker dan jaga jarak selalu. Dan harus memcuci tangan.

Suatu pengalaman yang akan selalu terkenang oleh kami ketika kita berada dinegeri orang lalu dikurung seperti penjara selama 14 hari lamanya, akan menjadi cerita untuk anak cucu kami ketika di masa pandemic Covid-19 seperti kita bisa melewati semuanya.

Sampai akhirnya kita dapat bekerja kembali seperti biasa dengan Aturan baru tentang Covid-19

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *