Perhiasan Dekorasi Karya Seniman Bali Ini Sangat Dikagumi di Prancis

Nyoman Bujana begitu orang memanggilnya namun hasil karyanya terkenal dengan nama Komang Beruk. Kehilangan pekerjaan di Paris, membuat dirinya memiliki ide untuk bekerja sebagai wirausaha, spesifikasi dalam perhiasan. Sentuhan etknik dan bahan alami yang menjadi pilihannya, yang membuat banyak orang prancis dibuat terpukau.

Surat Dunia (SD) : Bagaimana awalnya bisa membuka usaha ini ?

Nyoman Bujana (NB) : Dulu saya bekerja di Paris di atelier perhiasan body. Saya bekerja di sana selama 5 tahun. Sayangnya pemilik usaha memutuskan untuk menutup usahanya karena pensiun. Otomatis saya jadi hilang perkerjaan. Di saat yang bersamaan istri saya harus mutasi di wilayah (Pas-de-Calais), sebagai guru bahasa Inggris di SMK. Nah di Pas-de-Calais inilah saya memutuskan untuk ikut pelatihan pembuat furnitur (tukang kayu), hingga saya mendapatkan diploma ‘Le certificat d’aptitude professionnelle (CAP)’. Tetapi sayangnya tetap saja untuk mendapatkan pekerjaan masih sulit. Akhirnya saya memutuskan untuk membuat usaha saya sendiri. Saya buka usaha saya pada tahun 2015.

SD : Apakah memang sudah memiliki keahlian dibidang pahat sebelumnya ?

NB : Ya, tentu saja. Keahlian ukir saya sudah miliki sejak saya kecil, karena desa di mana saya tinggal (Tampaksiring) adalah desa seni ukir dari bahan alami (natural) seperti gading gajah, tanduk menjangan, batok kelapa, kayu dan lain sebagainya.

SD : Mengapa memilih utk ukiran perhiasan dan dekorasi rumah ?

NB : Karena saya pikir barang seni akan disukai oleh orang Perancis. Apalagi buat tangan, orang prancis sangat menghargai. Dan karena pekerjaan ini saya sangat sukai dan saya senang berkreasi. Sudah mendarah daging.

SD : Dari mana bisa timbul ide-ide seni ?

NB : Dari pengalaman saya tiap hari. Saya senang mengunjungi museum, melihat pamerannya. Saya juga selalu membaca buku seni, melihat bagaimana seniman lain bekerja. Tapi kadang ide itu timbul juga dari alam, salah satunya malah dari kebun saya, karena hobi saya adalah bercocok tanam selain sebagai seniman.

SD : Apa sih spesifikasi hasil karya Nyoman ?

NB : Saya hanya menggunakan bahan natural. Saya tidak suka plastik! Perhiasan dari plastik tidak pernah saya buat dan saya tidak tertarik. Orang Prancis juga jauh lebih senang dengan segala sesuatu yang sifatnya alami.

SD : Bagaimana tanggapan orang Prancis sendiri ?

Orang Perancis sangat menghargainya. Mereka mengatakan kalau hasil karya saya luar biasa, presisi dan kemahirannya dalam hasil kreasi sangat mereka hargai.

SD : Sejauh ini langkah apa saja yang sudah Nyoman lakukan utk promosi kan karya Nyoman ?

NB : Saya bikin pameran di wilayah saya (Pas-de-Calais) dan sekitarnya, lewat surat kabar lokal, dari mulut ke mulut, dari teman-teman di Perancis. Saya juga memiliki website tapi cuma untuk lihat produk saya seperti jendela toko. Memang kita harus aktif jika ingin produk kita dikenal. Apalagi sebagai wirausaha.

SD : Berapa harga produk nyoman? Mulai dari… ?

NB : Produk perhiasan saya mulai dari 8 euros, misalnya untuk cincin yang paling simpel atau sederhana. 15 euros untuk perhiasan lain, seperti cincin, kalung dan anting-anting dengan ukiran lebih banyak. Tapi untuk dekorasi rumah memang beda dari puluhan hingga bisa beberapa ratusan euros, contohnya untuk patung dengan banyak ukiran.

SD : Berapa lama setiap karya dari mulai design hingga menjadi suatu barang jadi utk perhiasan?

NB : Untuk cincin, anting-anting biasanya memakan waktu 1 jam, untuk patung kecil bisa 3 sampai 5 hari, dan untuk hiasan rumah contohnya tandung menjangan itu bisa 1 minggu hingga 3 minggu.

SD : Kenapa memilih nama komang beruk? Apa artinya ?

NB : Karena Komang Beruk adalah nama panggilan saya di desa saya. Komang = Nyoman, anak ketiga di keluarga saya, Beruk = monyet !

SD : Apa keinginan Nyoman untuk lebih lanjut?

NB : Menjadi lebih dikenal berkat karya seni saya, dapat lebih banyak pelanggan. Saya juga berharap diajak atau ikut serta dalam pameran di KBRI. Berharap KBRI turut mengurus pameran (show room) untuk orang Indonesia yang tinggal di Perancis dan kerja sebagai artis atau punyai kerajinan tanggan di sini.

Site Komang Beruk : komangberuk.fr

IG dan FB Komang Beruk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *