HARIMAU SUMATERA HEWAN BERADAT V (71B)
Aku dan kawan-kawan sudah mulai menapaki jalan menurun. Aroma lembab bercampur panas matahari. Sesekali aku menoleh, memandang dusun yang tersembunyi.
Baca SelengkapnyaAku dan kawan-kawan sudah mulai menapaki jalan menurun. Aroma lembab bercampur panas matahari. Sesekali aku menoleh, memandang dusun yang tersembunyi.
Baca SelengkapnyaAku bersama Puyang Akas, nek Nang, dan puyang sepuh lainnya berjalan menuju pintu gerbang. Pintu gerbang ini adalah jalan menuju
Baca SelengkapnyaUh!! Dingin! Aku merapatkan mantel yang kupakai. Udara terasa menggigit. Dingin sekali. Aku segera duduk berkonsentrasi untuk mengusir rasa dingin.
Baca SelengkapnyaAku masih menyisir tebing mengejar Rully. Melihat dia dibawa makin jauh ke lembah, aku semakin cepat mengejarnya. Kusingkirkan angin yang
Baca SelengkapnyaAngin berhembus pelan sekali. Cahaya matahari terasa sedikit menyengat. Aku merapatkan topi rimbaku demi menghindari sinar matahari yang pas menerpa
Baca SelengkapnyaAku sangat menikmati perjalanan bersama kawan-kawan Pecinta Alamku kali ini. Melintasi jalan antar kota yang mulus dan sepi memberikan sensasi
Baca SelengkapnyaSejak ada dukun yang mati di Bengkulu ternyata cukup menghebokan dunia perdukunan. Banyak dukun-dukun secara gaib mencari tahu siapa Putri
Baca SelengkapnyaMalam ini bulan terlihat baru separuh. Meski langit tidak terlalu bersih, di balik awam masih terlihat bintang kelap-kelip seperti mata
Baca SelengkapnyaIbu baru saja sampai dari Seberang Endikat bersama Bapak. Seperti biasa aku akan bertanya detil tentang Kakek Haji Yasir, lalu
Baca SelengkapnyaAku memang belum bercerita banyak dengan Putri Bulan bagaimana perjalananku malam itu hingga akhirnya Darang Kuning kutawan dan dibawa paman
Baca Selengkapnya