Pelajar Indonesia Di Toulouse Prancis Berhasil Galang Dana Untuk Palu

Oleh: Fransiskus Romi.

Tiga bulan setelah bencana gempa bumi dan tsunami menghantam Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Toulouse menggelar penggalangan dana. Bertajuk Journee Solidarite pour Palu, penggalangan dana ini bertujuan untuk membantu pemulihan fasilitas pendidikan yang rusak akibat gempa dan tsunami.

Berlokasi di Amphitheatre Campus Crous IAS, pelajar Indonesia yang berjumlah lebih dari 90 orang bekerja sama dengan Association les Amies Indonesia (AAI) menampilkan sejumlah pertunjukan kebudayaan, diantaranya Tari Pendet, Tari Jaipong, dan permainan alat musik angklung. Tak hanya itu, mereka juga menjual beragam makanan khas Indonesia, seperti Dadar Gulung, Lumpia, Wingko, Rendang, dan sebagainya.

Untuk dapat menyaksikan pertunjukan tersebut, pengunjung dikenai tarif tiket sebesar 5 euro untuk kalangan pelajar, dan 7 euro untuk umum. Pengunjung bisa membeli tiket langsung ditempat atau mereservasi tiket terlebih dahulu. Harga yang dipatok untuk dapat menikmati makanan khas Indonesia pun relatif murah. Berkisar antara 1 sampai 5 euro, pengujung yang datang dapat menikmati beragam camilan dan hidangan Indonesia.

Nantinya, hasil dari penjualan tiket dan makanan Indonesia ini, seluruhnya akan disumbangkan untuk membantu proses pemulihan sarana pendidikan di Palu dan Donggala. Jika ada pengunjung yang berniat untuk memberikan donasi, panitia juga menerima dan akan disalurkan bersama dengan hasil penjualan tiket dan makanan Indonesia.

Total, ada 230 orang yang hadir untuk menyaksikan pertunjukan, menikmati hidangan khas Indonesia, serta berdonasi untuk membantu korban gempa di Palu dan Donggala. Jumlah ini lebih sedikit dari yang seharusnya hadir dan sudah terdaftar. Adanya aksi massa di pusat kota Toulouse menghalangi mereka yang sudah mereservasi tiket harus membatalkan kedatangannyadi acara penggalangan dana tersebut. Meskipun demikian, acara yang sudah disiapkan selama kurang lebih satu setengah bulan tersebut dapat berjalan lancar dan berhasil menghimpun dana bantuan sejumlah 2780 euro atau sekitar Rp 46.148.000,00.

Bantuan tersebut nantinya akan disalurkan melalui lembaga bantuan yang berada di Palu. Dua orang mahasiswa yang berasal dari Palu sudah melakukan kontak dan mereka bersedia untuk menyalurkan bantuan tersebut.

Penulis dan dokumentasi: Fransiskus Romi

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *