KJRI Marseille Mengajak Para Pengusaha Di Montpellier Untuk Bekerja Sama Dengan Melibatkan Diaspora Indonesia Setempat

Dalam pertemuan tersebut, KJRI Marseille bertemu dengan Pemerintah Daerah dan perusahaan importir furnitur dan handycraft di Montpellier (13/12/2018).

Pertemuan tersebut mendapat sambutan baik dari para perwakilan daerah dan juga pengusaha setempat. Mereka adalah para pengusaha yang sudah memiliki jaringan kerja sama dengan banyak negara di Eropa dan Asia. Dalam pertemuan tersebut salah satu tamu yang hadir Gilbert Pastor, yang merupakan Vice President of Montpellier Mediteranéé dan juga delegasi hubungan internasional bisnis dan pariwisata, menyatakan pihaknya dengan senang hati dan antusias menyambut tawaran kerja sama dibidang bisnis dan pariwisata. Bahkan Gilbert Pastor yang juga memiliki Kastil Castries yang sangat terkenal bersedia memberikan bantuan tempat bila pihak KJRI atau diaspora Indonesia ingin mengadakan sebuah kegiatan. Dikarenakan dirinya juga merupakan walikota dari kota tersebut.

Kepada “Surat Dunia” yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, Konjen Asianto Sinambela memaparkan tentang pentingnya memperkenalkan akan potensi produk unggulan eskpor Indonesia di pasar negara-negara di kawasan UE. Demikian pula dengan trobosan agresif yang dilakukan untuk tingatkan hubungan dan kerja sama bilateral Indonesia-Prancis.

Dengan adanya sambutan positif dari kota Montpellier akan usaha KJRI dalam menjalin kerja sama ini, membuka partisipasi aktif dalam berbagai even promosi dagang dan pariwisata.

Dinyatakan pula bahwa kota Montpellier membuka kesempatan kepada diaspora Indonesia untuk berpartisipasi dalam aktivitas budaya maupun ambil bagian dalam dunia usaha.

Konsul Jenderal Asianto Sinambela menekankan perlunya partisipasi masyarakat Indonesia dalam promosi produk Indonesia dan ikut dalam kegiatan bisnis. Potensi pasar di Montpellier cukup besar, dan produk UKM Indonesia telah masuk ke pasar setempat.

Beberapa pengusaha di Montpellier mengungkapkan adanya penurunan volume impor furnitur dan kerajinan dari Indonesia. Sementara itu, produk-produk dari negara kompetitor Asia lainnya terjadi peningkatan. Para pengusaha mengharapkan agar pasokan barang Indonesia tetap terjaga dan naik kembali.

Perusahaan Quadro yang merupakan  agen barang dekorasi dan alat rumah tangga yang terkenal di Montpellier, menyampaikan minatnya pada barang kerajinan dan furnitur kayu Indonesia yang lebih kompetitif.


Produk furnitur dan dekorasi Indonesia dari bahan limbah

Konjen Asianto Sinambela juga menyampaikan bahwa KJRI tengah mempelajari dan berupaya mengurai kendala impor furnitur dan kerajinan Indonesia berbahan baku kayu. Terdapat peluang bagi barang kerajinan berbahan baku kayu limbah yang didaur ulang.

Semua pihak dalam pertemuan berkomitmen untuk menjalin kerja sama berkelanjutan, dan mengharapkan respon positif dari kalangan mitra bisnis, baik yang Indonesia maupun yang dari Montpellier.

Peluang pasar di wilayah Montpellier cukup potensial, khususnya untuk produk barang rumah tangga , furnitur dan kerajinan yang ramah lingkungan. Produk ekspor asal UKM Indonesia masih memiliki peluang yang menjanjikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *