Indonesia bagi pengalaman dan kebijakan migrasi untuk dukung pembangunan berkelanjutan di Pertemuan OECD

Paris, 19 Januari 2020. Mobilitas penduduk atau migrasi merupakan salah satu unsur pertimbangan dalam strategi pembangunan.

Tingkat migrasi ini dapat memberikan kontribusi yang besar bagi suatu negara, dimana para migran menjadi potensi pendapatan, namun juga dapat menjadi tantangan tersendiri, seperti berpindahnya warga yang muda, usia produktif, atau karena menjadi pengungsi. 

Bagaimana agar fenomena migrasi ini dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan menjadi highlight pembahasan dalam Pertemuan Tingkat Menteri di markas besar Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) di Paris. Mengambil tema “Making Migration and Integration Policies Future Ready”, sejumlah negara dunia membagi best practices mereka dalam menangani migrasi.

Indonesia misalnya, telah menerapkan berbagai program dan kebijakan dalam upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan terkait migrasi. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kemendesa-PDTT, Bapak Anwar Sanusi, yang hadir mewakili Menteri Abdul Halim Iskandar.

Sekjen Kemendesa menjelaskan bahwa Indonesia berupaya meningkatkan tata kelola penempatan pekerja migran, selain terus mengembangkan kerja sama dalam kerangka pelindungan hak dan keamanan pekerja migran. Kemudian untuk mendukung perlindungan para warga dan pekerja migran Indonesia di luar negeri, Pemerintah Indonesia meluncurkan Kartu Masyarakat Indonesia di Luar Negeri (KMILN), aplikasi Safe Travel, dan portal Peduli WNI. 

Dengan kebijakan ini, Pemerintah Indonesia ingin lebih optimal dalam memberikan pelayanan dan perlindungan. Para warga dan pekerja migran Indonesia merupakan diaspora yang memiliki  potensi untuk berkontribusi bagi pembangunan Tanah Air. Adanya aplikasi online menjadi sarana pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk menjangkau setiap warga di rantau luar negeri. 

Sidang Making Migration and Integration Policies Future Ready di Paris dihadiri oleh perwakilan dari negara-negara OECD dan sejumlah negara undangan. OECD adalah forum kerja sama antara negara-negara maju yang berkantor pusat di Paris, Prancis, dan bertujuan untuk meningkatkan kondisi ekonomi dan kesejahteraan dunia.

Indonesia adalah salah satu negara key partner OECD, bersama Brasil, Tiongkok, India, dan Afrika Selatan. Sejauh ini, Indonesia menjalin sejumlah kerja sama dengan OECD, terutama dalam hal kebijakan makro ekonomi, pertanian, pendidikan, investasi, perpajakan, anti-korupsi, dan pembangunan.

Sumber : KBRI Paris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *