WNI 62 Tahun di London Meninggal karena Corona

Menurut rencana pemakaman akan dilaksanakan pada Rabu, 1 April nanti setelah semua administrasi untuk pemakaman selesai. Kemungkinan pelaksanaan pemakaman adalah di Stanmore Cemetery atau Eternal Garden of Peace.

Satuan Tugas Covid-19 Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London yang bertugas membantu warga negara Indonesia (WNI) terkait pandemi corona yang terjadi di Inggris dan Irlandia Jumat lalu menerima kabar seorang WNI yang bekerja di London, bernama Neneng Jaya (62) meninggal karena corona.

Staf Pensosbud KBRI London Hartyo Harkomoyo kepada ANTARA London mengatakan, Satgas kemarin menerima kabar dari Linda, rekan mendiang, bahwa Neneng yang bekerja pada keluarga Nishat Hussain meninggal.

Menurut Linda, Neneng bekerja pada keluarga itu di London selama 15 tahun.

Satgas KBRI London kemudian menindaklanjuti lewat komunikasi dengan sang majikan. Diperoleh informasi pada 18 Maret 2020, Neneng dibawa ke North Middlesex Hospital. Setelah dua hari di RS, dia dinyatakan positif corona.

Hartyo mengatakan, sebelumnya KBRI telah melakukan komunikasi dengan keluarga korban mengenai kondisi kesehatan pasien. Sehingga setelah mendapatkan berita pasien meninggal, KBRI segera menyampaikan informasi ini kepada pihak keluarga.

KBRI juga segera melakukan koordinasi dengan West Hendon Mosque Funeral Service dan East London Mosque Funeral Service untuk pemrosesan jenazah.

Menurut rencana pemakaman akan dilaksanakan pada Rabu, 1 April nanti setelah semua administrasi untuk pemakaman selesai. Kemungkinan pelaksanaan pemakaman adalah di Stanmore Cemetery atau Eternal Garden of Peace.

Sebelumnya ada turis Indonesia yang setelah kembali dari Inggris meninggal karena virus corona. Sementara WNI yang baru kembali dari Inggris diminta melakukan karantina mandiri, kata Hartyo.

Karantina sangat penting bagi yang baru pulang dari Inggris, dan menjadi peringatan bagi semua yang sekarang ada di Inggris yang akan pulang ke tanah air untuk melakukan karantina mandiri, ujar Hartyo Harkomoyo.

Sumber Zeynita Gibbons / Antara London

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *