Berburu Penulis Favorit di Festival du Livre Mouans-Sartoux
Festival du Livre Mouans-Sartoux adalah ajang pesta buku tahunan yang diadakan tiap Jumat, Sabtu, dan Minggu pertama bulan Oktober. Festival diadakan di pusat kota Mouans-Sartoux, département Alpes-Maritimes, sekitar 12 km sebelah utara kota Cannes.
Sejak kembali diadakan setelah sempat terhenti di tahun 2020 karena pandemi, masuk ke Festival ini tidak berbayar lagi. Sebelumnya pun hanya perlu 5 euro untuk mereka yang berusia di atas 18 tahun. Itupun berlaku untuk 3 hari festival! Dan panitia menyediakan tiket yang dibagikan gratis kepada para siswa maternelle dan primaire di kota-kota sekitar Mouans-Sartoux, yang tentunya bisa digunakan untuk orangtua yang nantinya menemani mereka.
Festival ke-36 tahun ini yang bertema Dessine-moi la Paix diadakan pada 6, 7, dan 8 Oktober yang lalu. Acara berlangsung pukul 10.00-19.00 CEST.
Bukan Ajang Diskonan
Berbeda dengan pameran buku yang biasa kita temui di Indonesia, festival buku di Prancis bukanlah ajang diskonan. Harga buku di Prancis diatur dengan peraturan pemerintah loi Lang sejak 10 Agustus 1980. Harga suatu buku ditentukan oleh penerbit, seragam di manapun tempat penjualan dan siapapun penjualnya. Kalaupun ada diskon, tipis saja. Paling hanya 5% dari harga banderol. Itupun sering disyaratkan dengan kepemilikan kartu pelanggan. Harga buku boleh didiskon kemudian, setelah melewati masa dua tahun sejak penerbitan pertama.
Meski bukan ajang diskon, di festival buku ini kita bisa mendapatkan buku murah juga. Di sepanjang jalan utama pusat kota Mouans-Sartoux yang ditutup selama penyelenggaraan Festival, kita bisa menjumpai tenda-tenda penjualan buku bekas di sana. Tidak hanya buku dan komik. Ada poster, peta antik, koran tua, juga piringan hitam.
Ajang Bertemu Penulis Favorit
Festival buku, selain merupakan ajang bagi penerbit, penulis, ilustrator, dan distributor mencari relasi, lebih merupakan ajang pertemuan penulis/ilustrator dengan pembacanya. Tak banyak kesempatan bagi para pembaca buku bisa berinteraksi langsung dengan mereka kan!?
Ada banyak penulis ternama yang hadir tahun ini di Mouans-Sartoux. Sebagian besar penulis Prancis, tapi ada juga yang dari luar Prancis seperti Aliyeh Ataei dari Iran dan J.R. Dos Santos dari Portugal. Para penulis dan ilustrator terbagi secara garis besar di tiga lokasi; yang pertama adalah littérature, yang kedua jeunesse, ados, bande dessinée, dan yang ketiga beaux livres, art et régions, poésie.
Pada saat Festival kita bisa bertemu, menyapa, dan meminta tanda tangan pada bukunya di stan-stan yang sudah ditentukan. Kalau tak banyak yang mengantri, kita bahkan bisa mengobrol agak lama.
Yang unik adalah jika kita bertemu dengan ilustrator, untuk buku anak atau komik, misalnya. Sang ilustrator akan menggambar spesial untuk kita, sebelum menandatangani bukunya.
Selain jumpa penulis dan ilustrator, sepanjang Festival diadakan acara-acara yang berkaitan dengan dunia literasi: debat, wawancara terbuka, pameran, konser, pertunjukan, pemutaran film, dan lokakarya, baik untuk publik dewasa maupun anak-anak.
Perlu Persiapan
Sebagai penggemar buku dan pengejar penulis favorit kalau ada kesempatan, saya selalu mempersiapkan kehadiran ke festival buku ini. Bukan hanya masalah dana yang tidak tak terbatas, tapi juga soal waktu yang tentu saja tak seleluasa yang kita mau.
Selain duduk manis di stan, sebagian besar penulis juga harus melakukan wawancara dan bahkan pertemuan yang diadakan khusus pada waktu tertentu. Kita harus memperhatikan waktu-waktu di saat mereka jelas tak mungkin kita mintai tanda tangan itu. Untuk di stan pun, tidak semua penulis datang 3 hari berturut-turut.
Karenanya, begitu diumumkan daftar penulis yang akan hadir ke Festival, saya langsung mengeceknya. Melihat nama-nama yang ada, memastikan jadwalnya, lalu memilahnya kalau ternyata banyak yang menarik, mengurutkannya berdasarkan prioritas. Tak lupa menjaga kemungkinan tambahan pengeluaran, semisal tetiba tertarik membeli di luar rencana.
Tak jarang dari daftar penulis yang hadir ini kita menemukan informasi mengenai buku baru dari penulis favorit kita, menemukan ilustrator favorit ternyata berkolaborasi dengan penulis lain, atau menemukan judul buku yang sekira menarik meski dari penulis yang belum kita kenal sebelumnya.
Atau seperti tahun ini, menemukan nama seorang ilustrator Indonesia, Fachri Maulana, yang hadir mempromosikan buku karyanya, kolaborasi dengan penulis Olivier Dain-Belmont, Permacité ! La ville de mes rêves yang meraih Prix du Livre Environnement 2021 de la Fondation Veolia mention jeunesse.
Di Prancis buku masih banyak peminatnya ya? Di Indonesia buku bakalan jadi barang langka, miris !
Baru tahu ada komikus Indonesia di Prancis, terimakasih Alfi untuk tulisannya.
Sama-sama. Jangan lupa baca juga tulisan bincang-bincang bersama Fachri Maulana di https://suratdunia.com/2023/10/19/fachri-maulana-ilustrator-indonesia-yang-berprestasi-di-prancis/
Masak sih? Saya lihat banyak sekali penulis-penulis baru. Banyak buku yang cetak ulang juga. Dan yang paling mengagumkan adalah banyaknya acara-acara literasi di Indonesia: bedah buku, jumpa penulis, bursa buku dengan diskusi2nya, … Yuk, baca buku yuk!