KJRI Marseille Menggali Potensi Kerjasama Ekonomi Di Nice

Pada pertemuan bisnis antara KJRI Marseille dengan perusahaan Riviera Business Club, Galeri Lafayette, dan Vanille et Produits Sas  (grosir rempah-rempah)  pada 10 Desember 2018, Konjen Asianto Sinambela memaparkan potensi ekonomi Indonesia. Dalam kesempatan Konjen Asianto menjelaskan potensi produk-produk unggulan  ekspor Indonesia yang telah masuk di pasar kawasan negara2 Uni Eropa, seperti kayu dan produk kayu, kelapa sawit, handicraft kopi, coklat dan beberapa jenis produk pertanian (rempah2) dan perkebunan lainnya.
Pertemuan bisnis ini dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan ekonomi/bisnis  langsung antara pebisnis Indonesia dgn pebisnis dr Nice, kawasan Selatan Prancis.

Kalangan bisnis  Nice menyambut baik  inisiatif dan upaya peningkatan kerjasama dengan KJRI, sebagaimana yang diungkapkan oleh Presiden Asosiasi Jaringan Bisnis,  Riviera Business Club (RBC) di wilayah Alpes-Maritime. RBC beranggotakan 200 pengusaha, wiraswasta, eksekutif, dan profesional.
Berbagai even dan workshop dapat dimanfaatkan  KJRI dalam meningkatkan promosi dagang dan menjalin kemitraan.

Turut hadir dalam pertemuan, perwakilan dari Galeri Lafayette, yang  merupakan pusat perbelanjaan terbesar dan terdapat lebih dari 60 pusat perbelanjaan di Prancis dan luar negeri. Pihak Galeri Lafayyete di Nice menawarkan tempat  untuk pameran produk Indonesia  sepekan di galerinya pada tahun 2019. KJRI akan berkoordinasi kepada pengusaha Indonesia yang ada di Marseille dan di Indonesia untuk mengambil kesempatan ini sebagai sarana promosi.

Disamping itu, perusahaan Vanille et Produit Sas, yang merupakan perusahaan grosir rempah-rempah baik ekspor maupun impor dari Madagaskar, India, Tahiti, Meksiko, dan Indonesia meminta data eksportir rempah asal Indonesia, dengan sasaran utama produk vanili kualitas tinggi.

Kesemua pihak pengusaha berkomitmen untuk menjalin kerjasama berkelanjutan, dan mengharapkan respon positif dari mitra usaha di Indonesia.

Peluang pasar di wilayah kerja Nice, Perancis selatan masih terbuka lebar bagi rempah-rempah dan produk-produk UKM Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *