Anak campuran Indonesia Prancis ini bercita-cita mendirikan sekolah penyelamatan di Indonesia

Saat ini Jean-Baptiste (JB) memimpin sebuah asosiasi sekolah penyelamatan yaitu l’Ecole de Sauvetage côtier Méditarréenne (l’ESM).


Bersama sang Ibu dan Konjen RI KJRI Marseille tahun 2016 setelah mendapat penghargaan juara dunia lifeguard

L’Ecole de Sauvetage côtier Méditarréenne (l’ESM) adalah sebuah asosiasi yang berdiri pada 2007 di Marseille yang didirikan oleh Jean-Baptiste Gimié dan pelatihnya Richard Amado.

Asosiasi ini menawarkan kegaiatan kepada publik berupa pembelajaran dengan dua sisi. Sisi sportif dan rekreasi sisi lainnya yaitu kompetisi bagi yang menginginkan. Asosiasi l’ESM sudah menjadi bagian dari Federasi Prancis Badan Penyelamatan yang juga ikut dalam Federasi Internasional yaitu International Life Saving Federation.

“Jadi bisa kita lihat, bahwa badan penyelamatan ini sudah bukan lagi hal baru bahkan sudah merupakan sebuah keharusan dalam setiap kota di berbagai negara, apalagi khususnya di negara-negara yang rawan dengan bencana. Dan Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk di dalamnya,” tutur JB yang ditemui Surat Dunia di kantornya di Marseille.

Asosiasi yang ia pimpin saat ini mengadakan berbagai kegiatan. Kegiatan yang dibuka untuk umum dari usia 5 tahun. Aktivitas yang dibawahi oleh club asosiasi ini memberikan pelatihan renang, pelatihan penyelamatan, kompetisi dalam olah raga penyelamatan dan masih banyak aktivitas lainnya. Jean-Baptiste dan timnya dari l’ESM sudah beberapa kali mengikuti berbagai kompetisi penyelamatan, baik di Prancis hingga Internasional. Berbagai penghargaan sudah mereka raih. Ia menyatakan Tim Indonesia, juga sudah beberapa ikut serta dalam kompetisi Internasional, sebuah tahapan yang sangat penting menurutnya.


Tim l’ESM juara ke 5 kalinya Piala Prancis Master Sauvetage Sportif

Jean-Baptiste juga menerangkan bahwa menjadi agen penyelamat saat ini sudah merupakan sebuah karir dalam pekerjaan. Tentu saja untuk bisa menjadi seorang agen penyelamat harus memiliki diploma. Asoasiasi mereka tentu saja menawarkan kesempatan ini kepada siapa saja yang berminat. Bagi JB, hal inilah yang sangat diperlukan di Indonesia, dua hal yang akan membantu sistem penyelamatan negara keduanya. Satu sisi memperkenalkan lebih luas kepada warga Indonesia betapa pentingnya mengenal teknik penyelamatan dari berbagai kondisi bisa dimulai dari sekolah dasar (SD) hingga kepada posko-posko penjagaan. Kedua membuka kesempatan peluang kerja bagi warga indonesia, karena menjadi agen penyelamat saat ini tidak hanya sebagai relawan tapi sudah bisa menjadi mata pencaharian.

Menjadi seorang petugas penyelamat profesional dengan diploma di Indonesia yang juga menjadi tujuan wisata mancanegara akan sangat dibutuhkan. Apalagi saat ini, wisatawan asing lebih teliti dalam memilih tempat berlibur khususnya di daerah pantai. Mereka kini sejak semakin banyaknya berita mengenai Tsunami dan gempa di Indonesia, selalu melihat dengan teliti apakah daerah yang mereka tuju memiliki keamanan yang terjamin.

Dengan adanya jaminan dari petugas keamanan dan penyelamatan, akan semakin mendatangkan banyak turis karena mereka merasa nyaman dan tenang menikmati liburan di Indonesia.

Karena itulah cita-cita dari anak pasangan campuran yang fasih berbahasa indonesia ini memiliki impian bersama timnya agar bisa mendirikan sekolah penyelamatan bagi publik.

“Bagi saya dan tim saya, Indonesia yang merupakan negara perairan sangatlah penting mengenalkan kepada anak-anak sejak usia dini untuk berenang, kami sempat kaget beberapa kali kami berkunjung ke Indonesia, banyak sekali anak-anak yang tidak bisa berenang padahal mereka berdekatan lautan atau sungai, rupanya banyak dari mereka yang takut air entah karena apa, tapi hal ini sangat disayangkan karena tingkat kematian akibat tenggelam rupanya cukup penting di Indonesia. Apalagi saat ini sudah beberapa kali di beberapa kota di Indonesia terkena bencana, tsunami dan gempa. Jika pendidikan akan keselamatan dikenalkan sejak di bangku sekolah saya yakin akan sangat membantu ketika ada bencana datang setidaknya untuk menyelamatkan diri sendiri.”

Jean-Baptiste menambahkan, jika sekolah atau asosiasi yang ingin dibangunnya di Indonesia, merupakan sebuah kerjasama dengan pemerintah Indonesia setempat. Karena nantinya merekalah yang akan meneruskan aktivitas ini, baginya yang terpenting adalah bagaimana mengusahakan agar program penyelamatan ini bisa meluas di Indonesia dan menjadi keharusan juga membuka peluang kerja bagi anak-anak Indonesia nantinya. JB sangat mengharapkan agar kesempatan untuk mendirikan asosiasi dan sekolah keselamatan di Indonesia bisa terwujud dengan kerjasama pemerintahan setempat nantinya.

website L’ESM: http://www.sauvetage.eu/ordi/index.php

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *