My Bali Coffee: Kedai Kopi Indonesia Pertama di Jerman

Kedai My Bali Coffee menjual beberapa produknya yang didatangkan langsung dari Indonesia, di antaranya Tiger (Kopi Gayo Aceh), Mandheling, Balistar (Kopi Bali), Luwak, Lintong dan Robusta.

Kedai Kopi Indonesia hadir untuk pertama kali di Jerman, tepatnya di kota Nürnberg. Kedai kopi yang berlokasi sangat strategis tersebut, tepatnya di kota tua (Altstadt) Nürnberg, diresmikan langsung pada tanggal 9 Oktober 2020 oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia Frankfurt, Bapak Acep Somantri.

Kota tua (Altstadt) Nürnberg merupakan salah satu tujuan utama bagi para wisatawan, baik domestik Jerman maupun internasional. Hal tersebut merupakan salah satu strategi marketing yang tepat bagi My Bali Coffee.

Ide mengenai My Bali Coffee muncul pada tahun 2016 yang digagas oleh sang pemilik, Bapak Sascha Bayu Handoyo. Laki-laki berdarah Indonesia-Jerman ini menggunakan jaringan bisnis keluarganya untuk mendatangkan produk kopi dari Indonesia ke Jerman.

Kedai My Bali Coffee menjual beberapa produknya yang didatangkan langsung dari Indonesia, di antaranya Tiger (Kopi Gayo Aceh), Mandheling, Balistar (Kopi Bali), Luwak, Lintong dan Robusta. Selain itu, kedai tersebut juga menjual beberapa produk seperti Espresso, Café Crema dan Café Vino.

Selain itu, pernak-pernik aksesori dan kerajinan tangan dari rotan Bali juga dapat dibeli di kedai My Bali Coffee.

Dalam sambutan peresmian My Bali Coffee, Konjen RI Frankfurt mengapresiasi Bapak Sascha Bayu Handoyo beserta seluruh tim dari My Bali Coffee yang telah berkontribusi memasarkan produk Indonesia ke Jerman.

Peresmian tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Pemerintah kota Nürnberg, organisasi integrasi budaya Nürnberg, awak media, perwakilan dari KBRI Berlin, Indonesia Trade Promotion Centre (ITPC) Hamburg, Atase Pertanian dan Atase Perindustrian KBRI Brussels.

Acara peresmian tersebut berlangsung cukup meriah dengan dihadiri sekitar 50 orang dan dimeriahkan dengan pertunjukan Tari Bali. Sang Penari juga mengajak para penonton yang hadir untuk menari bersama. Pada akhir acara, dilakukan gathering bersama hingga malam hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *