Mewujudkan Impian di Toulouse, Prancis

Cerita berdirinya asosiasi Kirana Budaya

Kisah ini berawal dari impian seorang warga Indonesia, Hanna Puspasary, tinggal di pusat kota Toulouse, yang sangat ingin melihat tari dan musik gamelan dipentaskan di tengah alun-alun terkenal, Place du Capitole di Toulouse. Dia mulai berbagi mimpinya dengan beberapa kawan Indonesia lainnya. Gayung bersambut, ternyata impian ini juga menjadi impian bersama : menampilkan keragaman seni dan budaya Indonesia sambil berbagi kegembiraan dengan publik Perancis.

Namun, bagaimana caranya agar impian ini tidak hanya khayalan belaka ? Bagaimana agar pentas kami tidak dibubarkan oleh otoritas lokal saat kami sedang pertunjukan, dan bagaimana agar secara resmi kami bisa pentas sekaligus bekerja sama dengan asosiasi-asosiasi budaya lainnya, serta berpartisipasi dalam acara-acara budaya yang diselenggarakan baik oleh pemerintah daerah setempat atau di kota lain ? Kreatifitas perlu diberi wadah resmi, akhirnya kami memutuskan untuk membentuk sebuah asosiasi kultural berbadan hukum resmi Loi 1901, bersifat non-lukratif.

Melalui proses diskusi yang panjang, akhirnya kami sepakat menamai asosiasi ini, Kirana Budaya. Asosiasi budaya pertama yang resmi didirikan di kota Toulouse ini lahir pada tanggal 28 Desember 2020. Kelahirannya dibidani oleh pencetus ide ini, Hanna Puspasay bersama Dewi Wilutomo dan Yuli Lestari Dejean yang peduli seni dan budaya. Mulailah kami menyusun AD/ART asosiasi dan tahun 2021 membuat kegiatan-kegiatan budaya dalam bentuk pentas tari di beberapa tempat seperti di restoran Le9, Toulouse, tahun 2022 berpartisipasi dengan menampilkan kembali tari-tarian dalam program yang berjudul Warna Warni yang dikelola oleh Parc aux Bambous di kota Lapenne, Ariège, kemudian tahun 2023 membuat Atelier Batik bekerja sama dengan group Batik en Provence dan KJRI Marseille di Parc aux Bambous juga.

Tahun 2024 ini dengan anggota pengurus yang baru yang diketuai oleh Ninik Wiratno dan dibantu oleh Hanna Puspasary, Anggi Pangestu dan Risma Girod, asosiasi Kirana Budaya melangkahkan kakinya sedikit lebih jauh, berpartisipasi di dua kegiatan budaya di kota Toulouse, di acara Nouvel An Asiatique de Toulouse dan Forum des Langues du Monde atau Forum bahasa-bahasa dunia dengan tetap mementaskan tari-tarian Indonesia.

Selain itu tahun 2024 ini asosiasi Kirana Budaya berhasil masuk dalam program yang disebut “Mois du Monde” , program budaya dunia yang pertama kali diorganisir oleh kota Toulouse, ditujukan untuk memperlihatkan kekayaan aneka ragam budaya dari berbagai negara di luar Perancis. Program dari berbagai asosiasi disini berbentuk pameran foto, festival musik, pemutaran film, pentas tari.

Dalam rangka program Mois du Monde tersebut, asosiasi Kirana Budaya membuat pertunjukan tari-tarian Indonesia dengan judul “Satu hari bersama di Indonesia” tanggal 29 Juni 2024, dengan mendapat dukungan dari KJRI Marseille dan dari walikota kota Toulouse. Penonton warga Perancis di kota ini baru pertama kalinya melihat satu pertunjukan yang padat dengan tari-tarian berbagai daerah : Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali dan Flores.

Sambutan hangat diberi penonton di setiap selesainya satu tarian daerah tersebut dan usai pertunjukan penonton menyampaikan apresiasi nya terhadap kekayaan aneka ragam tarian Indonesia dan keindahan kostum tari. Berkat semua usaha anggota asosiasi Kirana Budaya dan diaspora Indonesia acara berjalan baik dan lancar. Usaha memperkenalkan budaya Indonesia dalam bentuk tari-tarian dan bentuk budaya lainnya seperti memperkenalkan musik angklung dan membatik akan dilanjutkan kedepannya oleh asosiasi Kirana Budaya.

Impian adanya budaya Indonesia dapat dikenal khalayak ramai disini mulai terealisir berkat terjalinnya hubungan baik dengan instansi resmi serta penyelenggara-penyelenggara budaya di kota batu bata merah Toulouse.