Forum Bisnis Indonesia-Eropa Tengah dan Timur (INACEE) 2022 Sukses Hasilkan Potensi Komitmen Dagang 5,95 Triliun Rupiah
“Indonesia-Central and Eastern Europe Business Forum 2022” atau “INACEE 2022” yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri RI sukses membukukan potensi transaksi dagang sebesar USD 386,6 juta atau sekitar Rp 5,95 triliun.
Forum bisnis yang diselenggarakan secara hibrida pada hari Rabu (19/10) di Tangerang ini juga sukses memfasilitasi penandatanganan lima kesepakatan bisnis antara pelaku usaha Indonesia dengan mitranya di beberapa negara Eropa Tengah dan Timur.
Kesempatan acara juga dimanfaatkan untuk peluncuran buku kajian berjudul ‘Road to Poland: Kajian Potensi Ekonomi dan Risiko Polandia’ yang disusun bersama oleh KBRI Warsawa dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
INACEE 2022 adalah penyelenggaraan kedua dengan tema ‘Connecting Businesses’ yang diikuti sekitar 250 peserta perusahaan dan pelaku usaha Indonesia dari negara-negara di kawasan Eropa Tengah dan Timur. ”Sangat penting untuk dapat beradaptasi mencari solusi guna mengatasi tantangan dunia saat ini, dalam upaya meningkatkan kerja sama dan kolaborasi perekonomian, perdagangan, investasi dan bidang lainnya antara Indonesia dengan negara mitra, termasuk di kawasan Eropa Tengah dan Timur.
Penguatan upaya digitalisasi promosi produk ekspor Indonesia maupun pelaksanaan Forum Bisnis seperti ini menjadi upaya yang efektif untuk mendekatkan dan menghasilkan kesepakatan bisnis para pelaku usaha antar kawasan”, ujar Direktur Jenderal Amerika dan Eropa-Kemlu RI, Duta Besar Umar Hadi saat memberikan sambutan pembukaan acara.
Duta Besar Umar Hadi juga mengapresiasi dukungan dan kerja sama berbagai pihak bagi kesuksesan acara ini, termasuk dari Kementerian Perdagangan, KADIN Indonesia, LPEI, Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus, GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), seluruh Kantor Perwakilan RI di kawasan Eropa Tengah dan Timur, serta Pemprov Sulawesi Barat.
INACEE 2022 juga menghadirkan sesi business pitching yang diisi dengan presentasi perwakilan Dewan Nasional KEK, GAPKI dan PT Gajah Tunggal yang memaparkan berbagai peluang kerja sama bisnis dan investasi potensial yang dapat dilakukan antara pengusaha Indonesia dengan mitranya negara-negara di kawasan Eropa Tengah dan Timur.
Pada sesi ini pula, sebanyak 16 pelaku usaha Indonesia dan negara-negara di kawasan Eropa Tengah dan Timur telah difasilitasi temu bisnis dengan mitra yang sesuai, melalui business matching yang menghasilkan potensi transaksi bisnis sekitar USD 865 ribu.“Hingga selesainya forum bisnis INACEE 2022 pada sore hari, sejumlah temu bisnis individual masih berlangsung membahas deal businesss beberapa produk” ungkap Direktur Eropa II-Kemlu RI, Winardi H. Lucky.
Lima kesepakatan bisnis yang ditandatangani pada acara INACEE 2022 meliputi Affirmation on the Supply Agreement antara Bioton SA dengan Ferron Par Pharmaceticals; MoU on Energy Products Agency and Home Appliances Agency antara Xh&M dan Modena Indonesia; MoU antara TLT-Turbo GmBH dan PT Barata; MoU antara Intamin dan PT INKA; dan MoU antara Loesche dan PT Pindad.“Forum Bisnis INACEE 2022 merupakan acara yang bagus untuk mengetahui lebih jauh mengenai produk ekspor Indonesia dan bertemu dengan mitra dagang yang prospektif”, ungkap Mr. Marian Skrzypiec, pengusaha Polandia yang turut menghadiri acara ini secara luring. Sementara, Ibu Meta Dharmawan, peserta pengusaha produk furniture dan home décor mengungkapkan hal senada, “INACEE 2022 bagi kami sangat efektif dan ajang yang tepat untuk mempromosikan produk unggulan kami karena pada acara ini kami difasilitasi panitia untuk berinteraksi dengan mitra dagang potensial negara di kawasan Eropa Tengah dan Timur”.
Penyelenggaraan INACEE Business Forum didukung platform digital INA-ACCESS yang dikembangkan oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia, untuk meningkatkan interaksi antara pelaku bisnis dan menjadi platform kredibel yang menawarkan peluang baru dalam perdagangan, investasi dan pariwisata antara Indonesia dengan negara-negara di kawasan Eropa Tengah dan Timur.
Kawasan Eropa Tengah dan Timur merupakan pasar potensial produk ekspor Indonesia. Sebagai kawasan dengan jumlah penduduk lebih dari 410 juta orang dengan pendapatan per kapita rata-rata di atas USD 10 ribu dan PDB di atas USD 4 triliun, kawasan ini berpotensi menjadi tujuan ekspor dan pintu masuk produk Indonesia ke Uni Eropa, Eropa Barat dan Selatan, serta Asia Tengah.